Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Ilmiah tentang Gaya Belajar
![]() |
Sumber Gambar: wawasanpendidikan.com |
Pernahkah kamu mendengar istilah gaya belajar (learning styles)? Banyak orang percaya bahwa setiap siswa memiliki satu gaya belajar dominan yang menentukan efektivitas belajarnya. Misalnya, ada yang lebih mudah memahami pelajaran dengan mendengarkan (auditori), melihat (visual), atau praktik langsung (kinestetik).
Penulis sendiri menganggap dirinya sebagai tipe auditori—lebih mudah menyerap informasi melalui podcast, ceramah, atau diskusi. Tapi, tahukah kamu kalau belakangan ini banyak penelitian yang meragukan keabsahan konsep gaya belajar ini? Yuk, simak pembahasannya!
Apa Itu Gaya Belajar?
Gaya belajar adalah preferensi individu dalam menerima, memproses, dan memahami informasi. Secara umum, ada beberapa tipe gaya belajar yang populer:
- Visual: Belajar lebih efektif melalui gambar, grafik, atau visualisasi.
- Auditori: Menyerap informasi lebih baik melalui mendengarkan.
- Kinestetik: Memahami materi lewat praktik langsung atau pengalaman fisik.
- Verbal: Mengandalkan kata-kata tertulis atau lisan dalam belajar.
Di dunia pendidikan, konsep ini sangat populer. Studi oleh Dekker, et all. (2012) menemukan bahwa 93% guru di Inggris percaya bahwa siswa belajar lebih efektif jika diajarkan sesuai gaya belajarnya.
Penelitian tentang Gaya Belajar
Penelitian tentang gaya belajar sudah ada sejak 1970-an. Menurut Dunn and Dunn (1978) sebagaimana disampaikan oleh Wiedarti (2018) menyebutkan bahwa 20–30% anak usia sekolah adalah auditori, 40% visual, dan 30–40% campuran.
Namun, penelitian terbaru oleh Dr. Harold Pashler (2008) menunjukkan bahwa tidak ada bukti ilmiah kuat yang membenarkan bahwa seseorang hanya efektif belajar dengan satu gaya tertentu. Bahkan, American Psychological Association (APA) memperingatkan bahwa mempercayai sepenuhnya teori ini bisa berdampak buruk bagi pendidikan, seperti membuang waktu dan sumber daya untuk sesuatu yang tidak terbukti efektivitasnya.
Mitos vs Fakta tentang Gaya Belajar
1. Setiap orang punya satu gaya belajar tunggal?
Dalam kenyataannya, seseorang bisa menggunakan berbagai gaya belajar tergantung situasi dan jenis materi. Bahkan, menurut Cashdan (2021) dari British Psychological Society, gaya belajar seseorang bisa berbeda tergantung pada mata pelajaran yang dipelajari.
2. Guru harus mengajar sesuai gaya belajar siswa?
Teori yang menyatakan bahwa guru perlu memperhatikan kebutuhan masing-masing murid memang tepat. Namun, hal ini tidak berarti guru harus selalu mengajar sesuai dengan gaya belajar yang diasosiasikan pada setiap murid.
Mengingat efektivitas teori gaya belajar siswa masih memerlukan lebih banyak pembuktian, guru perlu bersikap lebih proaktif dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan mencari solusi yang tepat, tanpa terpaku hanya pada gaya belajar mereka. Misalnya, seorang siswa yang dianggap memiliki gaya belajar visual mungkin tetap mengalami kesulitan memahami matematika meskipun diajarkan menggunakan media presentasi visual. Dalam situasi seperti ini, guru perlu mencoba pendekatan lain, seperti mengajak teman sebaya untuk membantu proses belajarnya, atau menerapkan metode lain yang lebih sesuai.
3. Gaya belajar adalah kunci tunggal keberhasilan akademis?
Mitos! Banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuksesan belajar, bukan hanya soal gaya belajar.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Kesuksesan Belajar
Berikut beberapa faktor penting yang juga berpengaruh besar dalam keberhasilan belajar selain gaya belajar:
1. Kesehatan
Belajar dalam kondisi fisik yang sehat, cukup tidur, dan kenyang akan membuat otak lebih siap menerima informasi.
2. Kondisi Emosional
Stres, sedih, atau kecewa bisa mengganggu konsentrasi saat belajar. Belajar mengelola emosi sangat penting untuk menjaga performa akademik.
3. Gaya Mengajar Guru
Kadang, kamu lebih paham suatu pelajaran bukan karena berubahnya gaya belajarmu, tapi karena gaya mengajar guru yang berbeda.
4. Fokus Belajar
Menurut Maudy Ayunda, fokus belajar di kelas dapat mengurangi beban belajar di rumah. Maksimalkan konsentrasi saat belajar untuk hasil maksimal.
5. Pengalaman Pribadi
Pelajaran yang berkaitan dengan pengalaman pribadi biasanya lebih mudah diingat.
6. Motivasi
Motivasi tinggi membuat siswa lebih tekun dan gigih dalam memahami pelajaran, terlepas dari gaya belajarnya.
Kesimpulan
Meskipun konsep gaya belajar banyak dipercaya, penelitian menunjukkan bahwa efektivitas belajar tidak ditentukan oleh satu gaya belajar tunggal. Keberhasilan belajar jauh lebih kompleks dan dipengaruhi banyak faktor lain seperti kesehatan, emosi, fokus, gaya mengajar guru, hingga motivasi pribadi. Daripada hanya fokus pada satu gaya belajar, lebih baik kamu fleksibel mencoba berbagai metode belajar, menjaga kesehatan, mengelola emosi, dan tetap menjaga semangat belajar!
Yuk, mulai sekarang jangan terlalu terpaku pada "gaya belajar"! Eksplorasi berbagai cara belajar, cari yang paling efektif buat kamu, dan jangan lupa untuk terus menjaga semangat dan kesehatan agar belajar jadi lebih menyenangkan dan hasilnya maksimal!
Tidak ada komentar untuk "Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan Ilmiah tentang Gaya Belajar"
Posting Komentar